IPNU-IPPNU Pesawaran Gelar Makesta dan Konferancab, Wujudkan Pelajar Tangguh sebagai Agen Perubahan
Dalam semangat membangun generasi pelajar Nahdlatul
Ulama (NU) yang tangguh dan progresif, Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Pesawaran menggelar kegiatan Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) dan Konferensi Anak Cabang (Konferancab) di Pondok Pesantren Ibnu Muhtarom, Way Khilau, Jum’at (12/9/2025).
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ke depan ini mengusung tema besar Revitalisasi Pelajar NU untuk Agen Perubahan, dengan diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai ranting dan utusan Pondok Pesantren yang berada di Kecamatan Way Khilau.
Makesta ini bukan sekadar agenda organisasi formal, melainkan sebuah gerakan kolektif untuk membangkitkan kembali ghiroh keorganisasian pelajar NU di Way Khilau. Kegiatan ini menjadi ruang pembelajaran pembentukan karakter, dan pemantapan visi perjuangan pelajar NU sebagai motor perubahan sosial.
Ketua PC IPNU Pesawaran, Muhammad Multazam, dalam sambutannya menyampaikan bahwa makesta ini adalah wujud nyata dari ikhtiar organisasi untuk menghidupkan kembali semangat belajar NU yang sempat meredup di Way Khilau.
“Hanya bukan hanya tentang mengenalkan organisasi, tetapi tentang menyalakan kembali semangat yang selama ini tertimbun dan meredup,” ujarnya.
Ia mengharapkan, pelajar NU di Way Khilau dapat kembali bangkit, bergerak, dan menjadi pionir perubahan. Menurutnya, ini adalah langkah awal untuk menata gerakan secara struktural agar roda organisasi dapat berjalan dengan arah yang jelas dan semangat yang tak pernah padam.
Multazam menekankan, revitalisasi gerakan pelajar NU harus dimulai dari akar rumput dan dari ruang kecil yang selama ini menjadi tempat tumbuhnya nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan keindonesiaan.
“Pelajar NU harus menjadi pelita di tengah gelap, menjadi suara di tengah sunyi, dan menjadi gerakan di tengah stagnasi,” tuturnya.
Ia berpesan, pelajar NU kedepan harus selalu bergerak dan melangkah karena perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil yang konsisten.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Ibnu Muhtarom, Kiai Syi’aruddin memberikan nasihat yang menggugah dan menyentuh hati para peserta. Ia menyampaikan bahwa organisasi bukan sekadar tempat berkegiatan, melainkan sebagai jalan perjuangan.
“IPNU IPPNU adalah ladang amal. Jangan pernah lelah menghidupi organisasi, karena disanalah kita belajar menjadi manusia yang berjuang,” ungkapnya.
Ia berpesan kepada para pelajar NU untuk tidak patah semangat meski jalan terjal, karena perubahan tidak lahir dari kenyamanan tapi dari keberanian untuk melangkah.
“Merawat organisasi seperti merawat iman. Jangan biarkan roda gerakan berhenti, karena organisasi yang hidup adalah organisasi yang bergerak bukan yang hanya tercatat,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa pondok pesantren adalah kawah candradimuka bagi para pelajar NU. “Dari pondok pesantren banyak dilahirkan pemimpin-pemimpin masa depan,” pungkasnya.
Ia berharap, makesta ini dapat menjadi titik tolak untuk membentuk karakter, memperkuat aqidah, dan memperluas wawasan kebangsaan.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa semangat belajar NU masih menyala. Dengan semangat tanpa kenal lelah, IPNU IPPNU hingga saat ini terus bergerak untuk menanamkan nilai-nilai perjuangan dan membentuk generasi muda yang siap menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.
Hafidz Fatur Rahman