RMIWarta

RMI PWNU Lampung Siapkan HSN & MQK 2025, Perkuat Tradisi dan Inovasi Pesantren

    Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung menggelar rapat koordinasi yang bertempat di Pondok Pesantren Minhadlul Ulum Trimulyo, Ahad (28/9/2025).

Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam menyusun agenda strategis RMI PWNU Lampung mendatang yang diantaranya termasuk pelaksanaan kegiatan Study Tiru (ST) 2025, Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025, dan Musabaqoh Qiroatul Kutub (MQK).

Dalam rapat yang dihadiri oleh jajaran pengurus RMI PWNU Lampung, suasana penuh semangat dan kehangatan terasa sejak awal menyelimuti kegiatan rapat koordinasi di tengah-tengah persiapan Peringatan 8 Tahun wafatnya pendiri Pondok Pesantren Minhadlul Ulum Trimulyo, KH Syaifuddin Fathoni.

Ketua RMI PWNU Lampung, KH Amin Udin el-Hady sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren Minhadlul Ulum, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar koordinasi teknis tetapi juga bentuk ikhtiar bersama untuk memperkuat peran pesantren dalam pembangunan umat dan bangsa.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap program yang dijalankan oleh RMI PWNU Lampung memiliki dampak nyata bagi pesantren dan Santri,” ujarnya.

Gus Amin, sapaan akrabnya, menyatakan bahwa program yang dicanangkan ke depan tujuannya adalah untuk memperluas wawasan, memperkuat jaringan, dan meneguhkan identitas keilmuan pesantren.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kegiatan Study tiru sebagai media pembelajaran lintas pesantren khususnya bagi para pengasuh ataupun pegiat pesantren di Lampung.

Ketua pelaksana Study Tiru 2025, Gus Ahmad Mutho’i menjelaskan, kegiatan ini akan menjadi ajang pembelajaran langsung bagi para pengasuh dan pengelola pesantren di Lampung.

“Kami akan membawa delegasi dari berbagai pesantren di Lampung untuk belajar langsung ke pesantren-pesantren unggulan di Jawa Timur,” ucapnya.

Menurut Gus Mutho’i, kegiatan ini tidak hanya sebagai kunjungan melainkan suatu proses transfer pengetahuan dan pengalaman yang akan diadaptasi sesuai dengan karakter lokal pesantren di Lampung.

“Study Tiru ini rencananya akan dilaksanakan pada 10 – 16 November 2025 dengan rute kunjungan ke berbagai pesantren di Jawa Timur yang dikenal memiliki sistem pendidikan dan manajemen kelembagaan yang maju,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan, kegiatan ini akan difokuskan pada aspek manajemen Pesantren, pengembangan kurikulum, serta pemberdayaan ekonomi Santri.

Menurutnya, goalsnya akan tercipta dan lahir inovasi-inovasi baru yang bisa diterapkan di pesantren masing-masing di Lampung.

Sementara itu, dalam sesi pembahasan Musabaqoh Qiroatul Kutub (MQK) 2025, Gus Nashihudin Musthofa menyampaikan bahwa MQK dilaksanakan sebagai sarana untuk menghidupkan tradisi literasi kitab kuning yang menjadi ciri khas pesantren.

“Pelaksanaan kegiatan ini akan dikemas dengan format yang lebih interaktif dan inklusif, agar semangat membaca dan memahami kitab kuning semakin tumbuh di kalangan Santri,” tuturnya.

Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikmah Pasir Sakti ini, MQK adalah ruhnya pesantren. Melalui kegiatan ini juga akan menjaga entitas Pesantren sebagai pusat keilmuan yang kokoh.

Ia mengungkap, tahun ini akan melibatkan lebih banyak pesantren di berbagai kabupaten/kota di Lampung, dengan kategori lomba yang lebih variatif dan sistem penilaian yang lebih transparan.

Rapat koordinasi ini ditutup dengan komitmen bersama seluruh peserta untuk menyukseskan rangkaian kegiatan yang telah dirancang. Semangat kolaborasi dan khidmat terhadap Pesantren menjadi benang merah yang mengikat seluruh agenda RMI PWNU Lampung kedepan.

Hafidz Fatur Rahman

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button