Warta

PCNU Pesawaran Tolak Gagasan MLB, Sebut Upaya Memecah Belah NU

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pesawaran secara tegas menolak adanya gagasan menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB) NU. PCNU Pesawaran menilai rencana itu telah menyalahi aturan dalam struktur organisasi Nahdlatul Ulama.

“Kami, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pesawaran, dengan tegas menolak dan mengutuk keras gagasan Muktamar Luar Biasa (MLB) NU yang tidak memiliki dasar hukum dan mekanisme sah dalam struktur organisasi Nahdlatul Ulama,” kata Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pesawaran, KH Ahmad Ulinnuha, Sabtu (14/9/2024).

Ia menyatakan akan melawan rencana yang muncul setelah adanya pertemuan sejumlah cucu dan keturunan dari pendiri NU yang terjadi pada 8-9 September 2024 lalu di Cirebon, Jawa Barat.

“NU adalah organisasi suci yang didirikan oleh para wali Allah, dan setiap upaya untuk merusak tatanan ini melalui tindakan inkonstitusional akan kami lawan tanpa kompromi,” tegasnya.

“Organisasi ini memiliki mekanisme baku dan sah untuk menyelesaikan berbagai persoalan secara demokratis dan bermartabat, melalui forum resmi yang telah diatur secara rinci,” lanjutnya.

Ia menambahkan, gagasan Muktamar Luar Biasa (MLB) NU hanya akan menciptakan perpecahan ditubuh NU yang selama ini telah dijaga oleh semua warga NU.

“Gagasan MLB tersebut jelas-jelas tidak memiliki hak suara, dan bahkan hanya menjadi upaya menciptakan perpecahan yang tidak akan kami biarkan. Tindakan semacam ini tidak hanya tidak sah, tetapi juga menghancurkan marwah dan kehormatan yang selama ini telah dijaga dengan susah payah oleh para ulama pendiri NU,” ungkapnya.

Untuk itu ia menyarankan kepada seluruh kader Nahdlatul Ulama untuk bersama menolak serta tidak terprovokasi terkait gagasan MLB NU.

“Kami menghimbau dengan keras kepada seluruh kader dan warga Nahdlatul Ulama di Kabupaten Pesawaran untuk bersatu, menolak segala bentuk upaya yang dapat melemahkan organisasi, serta tidak terprovokasi oleh agenda-agenda destruktif. PCNU Pesawaran berkomitmen untuk menjaga NU agar tetap berada di jalur khitahnya, sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah diwariskan oleh para ulama,” tandasnya.

(Wahyu Agil Permana)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button