Warta

Innalillahi, Katib Syuriyah PCNU Pesawaran Kiai Jawahir Wafat

Kabar duka datang dari jajaran kepengurusan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pesawaran, yaitu wafatnya Kiai Muhammad Jawahir Ismail yang saat ini sebagai Katib Syuriyah PCNU Pesawaran masa khidmah 2023-2028.

Kiai Jawahir dikabarkan wafat pagi ini sekitar pukul 10.20 WIB di Rumah Sakit daerah Jakarta. Ia juga merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Huda Al Islamy, Desa Sidomulyo, Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran.

“Menyampaikan kabar, innalillahi wa inna ilaihi rajiun KH Jawahir sudah meninggal dengan tersenyum masuk syurga. Allahu akbar, sampaikan ke teman teman, ini sah yang menyampaikan Syahirin Syafiq Ismail (adik KH Jawahir),” sebagaimana keterangan yang diterima.

Sekretaris PCNU Pesawaran, Ahmad Fudholi mengatakan, hasil musyawarah pengurus pesantren, yayasan, dan warga Desa Sidomulyo, Kiai Jawahir rencananya akan dimakamkan di Pemakaman Umum Sidomulyo, berdampingan dengan makam KH Sahrudin.

“Jenazah diperkirakan akan tiba di kediaman pada pukul 22:00 WIB. Berdasarkan hasil musyawarah yayasan dan tokoh agama Desa Sidomulyo, almarhum akan dimakamkan di Pemakaman Umum Desa Sidomulyo tepatnya di samping makam Kiai Sahrudin,” terangnya.

Kiai Jawahir mengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Huda Al Islamy yang didirikan pada tahun 2004 oleh KH Syahrudin (cucu dari Kiai Busthamil Karim) yang merupakan ayah dari istrinya.

Pondok Pesantren Raudlatul Huda Al-Islamy merupakan lembaga pendidikan non-formal yang masih mempertahankan kesalafan di-era society. Selain mempelajari kitab kuning, para santri juga diberikan kesempatan untuk merangkap pendidikan formal (MI/SD MTs/SMP dan MA/SMA).

Dengan bekal itu, santri diharapkan mampu mengamalkan dan mengajarkan ajaran islam yang berhaluan Ahlussunah wal Jama’ah An-Nahdliyah serta bisa memberi kontribusi untuk masyarakat, bangsa, dan agama.

Beliau juga merupakan salah satu sosok yang memiliki peranan penting di balik terbentuknya Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di Pesawaran.

Semangat perjuangannya senantiasa ditunjukkan dalam mendukung perjuangan IPNU IPPNU. Kiai Jawahir bisa dikatakan sebagai Kiai pertama yang mengobarkan semangat perjuangan IPNU IPPNU saat baru bangun dari tidur panjang.

(Wahyu Agil Permana)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button