Pelantikan Serentak 16 Ranting Fatayat NU Tegineneng, Tonggak Baru Kebangkitan Gerakan Perempuan NU

Dalam upaya revitalisasi gerakan perempuan muda NU ditingkat akar rumput, Pimpinan Ranting (PR) Fatayat Nahdlatul Ulama (Fatayat NU) dari 16 desa se-Kecamatan Tegineneng telah resmi dilantik oleh Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Pesawaran di Balai Desa Kota Agung, Tegineneng, Ahad (12/10/2025).
Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam upaya memperkuat struktur organisasi Fatayat NU ditingkat desa serta menghidupkan kembali denyut gerakan perempuan muda NU yang progresif, inklusif, dan berakar kuat pada nilai keislaman dan kebangsaan.
Pelantikan yang dihadiri oleh jajaran pengurus cabang, tokoh masyarakat, serta unsur pemerintahan merupakan awal dari gerakan kolektif yang luas.
Ketua PC Fatayat NU Pesawaran, Siti Ahidiyah dalam sambutannya menegaskan bahwa pelantikan ini merupakan momentum strategis untuk membangkitkan kembali semangat juang perempuan NU dalam membangun masyarakat yang berkeadaban.
“Fatayat merupakan rumah bagi perempuan muda yang ingin berkontribusi nyata dalam kehidupan sosial, pendidikan, dan keagamaan,” ungkapnya.
Ia menegaskan, pelantikan ini merupakan bagian dari strategi besar untuk merevitalisasi peran perempuan muda NU dalam menjawab tantangan zaman.
“Pelantikan ini adalah awal dari sebuah perjalanan panjang yang penuh dengan pengharapan. Ini adalah momentum untuk membangkitkan kembali semangat dalam perempuan NU dari akar rumput,” tegasnya.
Menurutnya, Fatayat NU menjadi ruang tumbuh bagi perempuan muda yang ingin berdaya, berpikir kritis, dan berkontribusi nyata dalam kehidupan sosial.
Lebih lanjut, Siti Ahidiyah mengungkap bahwa pelantikan ini merupakan kegiatan pertama di Pesawaran yang dilakukan pelantikan ranting secara serentak di tingkat struktural.
Ia berharap agar pengurus ranting yang baru dilantik dapat menjalankan amanah dengan penuh dedikasi dan semangat kebersamaan. Ia percaya perempuan muda NU Tegineneng mempunyai potensi besar untuk menjadi agen perubahan dan menjadi pelita di tengah masyarakat.
Ahid, sapaan akrabnya menekankan kepada PAC Fatayat NU Tegineneng bahwa setelah pelantikan ini agenda berikutnya yang disiapkan adalah pelaksanaan Konferensi Anak Cabang (Konferancab) dan Latihan Kader Dasar (LKD). Dua kegiatan ini dirancang sebagai ruang konsolidasi dan penguatan kapasitas kader agar mampu menjawab tantangan zaman dan tetap berpijak pada nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.
“Konferensi akan menjadi forum demokratis untuk menyusun arah gerak organisasi, sementara LKD sebagai ruang kaderisasi awal bagi anggota baru agar mempunyai pemahaman ideologis dan keterampilan organisasi yang mumpuni,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Tegineneng, Aep Alamsyah menyampaikan apresiasi terhadap kiprah Fatayat NU di Tegineneng. Ia menilai kehadiran Fatayat dapat memberikan warna baru dalam dinamika sosial kemasyarakatan.
“Fatayat NU adalah representasi gerakan perempuan yang tidak hanya aktif secara organisasi, tapi komitmen kuat dalam menjaga nilai moral dan sosial masyarakat,” katanya.
Aep menilai, Fatayat NU mempunyai potensi besar untuk menjadi kekuatan sosial yang mampu menjaga nilai moral dan memperkuat kohesi sosial di tengah masyarakat.
“Sebagai gerakan perempuan yang berbasis nilai, Fatayat NU mampu menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun masyarakat yang beradab dan berkeadilan,” ujarnya.
Pelantikan ini menjadi simbol kebangkitan gerakan perempuan muda NU di tingkat desa, yang selama ini menjadi ujung tombak dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan.
Dengan semangat kebersamaan dan visi yang jelas, Fatayat NU Tegineneng diharapkan mampu menjadi motor penggerak perubahan yang inklusif dan berkelanjutan serta menjawab kebutuhan masyarakat secara lebih responsif.
Hafidz Fatur Rahman