Muhammad Khadafi Gandeng BRIN Latih Warga Tegineneng Olah Sampah Jadi Kompos Bernilai Ekonomis
Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB), Muhammad Khadafi bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar kegiatan pelatihan pengolahan sampah menjadi kompos kepada masyarakat di wilayah Kecamatan Tegineneng, Pesawaran. Kegiatan ini dilangsungkan di Halaman Pondok Pesantren Al-Hidayat Gerning, Selasa (29/7/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh ratusan peserta dari penjuru wilayah Tegineneng baik oleh mahasiswa, pelajar, petani, aktivis lingkungan, dan tokoh masyarakat setempat. Sedangkan narasumber yang tampil menyampaikan materi sosialisasi adalah Faiz, perwakilan dari BRIN Pusat.
“Melalui bimbingan teknis dan sosialisasi masyarakat Semoga bisa menyiapkan program dan manajemennya. Setelah semuanya siap bisa dikolaborasikan dengan program pemerintah,” ujar Anggota DPR RI Dapil Lampung 1 F-PKB, Muhammad Khadafi.
Khadafi, sapaan akrabnya mengatakan bahwa ini salah satu upaya mengurangi sampah, sebagai negara dengan produksi sampah terbesar kedua di dunia, terutama sampah plastik.
Ia menegaskan, tugas ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja tapi masyarakat juga turut andil dan bertanggung jawab terhadap permasalahan sampah saat ini.
“Masyarakat memang perlu edukasi, untuk mensiasati sampah yang menjadi barang dengan mempunyai nilai ekonomis. Oleh karenanya bimbingan teknis dan sosialisasi penanganan sampah ini hadir di tengah masyarakat,” tegasnya.
Faiz dalam pemaparannya menyampaikan, di banyak tempat di Indonesia sampah sering menjadi problem. Padahal sebenarnya, sampah yang berada di lingkungan itu dapat dimanfaatkan dengan baik menjadi barang yang berharga dan mempunyai nilai.
“Dengan dasar itu sampah yang berada dilingkungan kita harus bisa dimanfaatkan dengan baik. Sebab kalau tidak dikelola yang dikhawatirkan akan mengganggu kehidupan kita,” ucapnya.
Ia menekankan, masyarakat harus semakin peduli dengan perihal sampah. Masyarakat harus bisa mengelola sampah dengan baik sehingga tidak mendatangkan berbagai macam penyakit.
“Sampah organik bisa diolah menjadi kompos dan sampah anorganik atau plastik dapat diolah menjadi bahan bakar atau batu bara,” paparnya.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayat Gerning, KH. Ahmad Ma’shum Abror tentu menyambut baik program yang akan dijalankan ini. Menurutnya, program ini sangat baik dilakukan sebagai langkah awal menanggulangi permasalahan lingkungan.
Ia mengatakan, hal seperti ini harus senantiasa disosialisasikan di masyarakat sebagai tindak lanjut daripada perwujudan lingkungan yang bersih, sehat, dan asri.
“Sampah yang tidak mempunyai nilai ekonomis dengan dilakukan pengelolaan sampah maka akan menjadikannya sebagai suatu yang mempunyai nilai,” tuturnya.
Dengan adanya kegiatan seperti ini diharapkan masyarakat dapat memahami pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan dapat mengelola sampah menjadi produk bermanfaat
Hafidz Fatur Rahman